Gus Dur

Just to give a tribute to our late ex-president. it's funny to read (albeit long) XD
Like the kiai part. =P

Di dunia ini ternyata ada empat hal yang tidak bisa diduga: lahir, kawin, meninggal, dan ... Gus Dur!

Oleh: Dahlan Iskan

Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat

Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu, perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.***

Mungkin Gus Dur tidak menyangka bahwa suatu saat dirinya jadi presiden. Maka, di masa lalu banyak sekali presiden di dunia ini yang jadi sasaran humornya. Misalnya saat tampil bersama humorolog Jaya Suprana di TPI tahun lalu. Gus Dur menceritakan, Hosni Mubarak, presiden Mesir, sangat marah karena seorang rakyatnya membuat 39 humor yang menyakitkan hati Mubarak. "Saya ini presiden, saya bisa hukum kamu, apakah kamu tidak takut?" bentak Mubarak. pa jawab si pembuat humor? "Mohon ampun paduka. Humor ke-40 itu bukan kami yang membuat!"

Saat itu Gus Dur juga menghumorkan Pak Harto yang sangat ditakuti, tapi sebenarnya juga dibenci rakyat banyak. Suatu kali Pak Harto terhanyut di sungai dan hampir meninggal. Seorang petani menolongnya dengan ikhlas. Si petani tidak tahu siapa sebenarnya yang dia tolong itu. "Saya ini presiden. Presiden Soeharto. Kamu telah menyelamatkan saya. Imbalan apa yang kamu minta?" kata Soeharto. "Pak, saya hanya minta satu," jawab si petani. "Jangan beri tahu siapa pun bahwa saya yang menolong Bapak." Presiden Habibie yang doyan bicara itu juga dijadikan sasaran humor Gus Dur. Suatu saat Gus Dur yang terkenal gampang tertidur (tapi selalu bisa mengikuti apa yang dibicarakan orang selama dia tidur) menghadap Habibie. Sang presiden bicara ke sana kemari tidak henti-hentinya. Apa komentar Gus Dur? "Saya sih cuek saja. Biar dia bicara terus. Toh saya tidur," katanya.

***
Sikap cuek memang ciri khas Gus Dur. Namun bukan berarti mengabaikan. Dia memang ngotot tetap keliling negara-negara ASEAN meski banyak tokoh memintanya pulang (karena Aceh gawat). Bahkan, dia juga tetap ke AS dan Jepang. Dan, sebentar lagi ke negara-negara Timur Tengah.

Apakah Gus Dur cuek sungguhan? Saya kira tidak. Gus Dur tentu tahu bahwa salah satu syarat berdirinya sebuah negara adalah adanya pengakuan negara lain. Sepanjang tidak ada negara lain yang mengakui, maka berdirinya sebuah negara dianggap tidak sah. Nah, Gus Dur bisa sekalian keliling ke negara-negara itu untuk merayu mereka agar jangan memberikan pengakuan dulu
kepada Aceh atau bagian mana pun dari Indonesia. Kalau seluruh negara ASEAN tidak memberikan pengakuan, kalau AS dan Jepang tidak memberikan pengakuan, kalau negara-negara Timteng bersikap sama dan demikian juga negara-negara lain, maka kemerdekaan Aceh belum akan terjadi. Ini berarti Gus Dur masih punya waktu untuk negosiasi dengan Aceh. Selama kurun waktu yang pendek itu, Gus Dur bisa menuntaskan seluruh persoalan yang selama ini menyebabkan rakyat Aceh marah. Ini berbeda dengan soal Timtim yang memang tidak diakui dunia internasional sebagai bagian Indonesia.

***
Gus Dur memang kelihatan cuek, namun sebenarnya serius. Gus Dur juga kelihatan sering mbanyol, namun juga serius. Sikap cuek itu bukan saja tertuju kepada orang lain, tetapi juga kepada dirinya sendiri.

Suatu saat saya menjenguk Gus Dur yang diopname karena stroke di RSCM Jakarta. Saat itu saya memang presiden direktur PT Nusumma dan Gus Dur presiden komisarisnya. Saya lihat Gus Dur berbaring miring karena memang belum boleh duduk. Setelah menyalaminya, saya mengucapkan permintaan maaf karena baru hari itu bisa menjenguk. "Saya sakit gigi berat, Gus," ujar saya.

Tanpa saya duga, Gus Dur ternyata men-cuekin keadaan kesehatannya. Dia langsung memberi saya teka-teki yang ternyata humor segar. "Sampeyan tahu nggak, apa yang menyebabkan sakit gigi?" tanyanya. "Tidak, Gus," jawab saya.

"Penyebab sakit gigi itu sama dengan penyebab orang hamil dan sama juga dengan penyebab mengapa rumput sempat tumbuh tinggi," katanya. Saya masih melongo. Gus Dur menjawab sendiri teka-tekinya. "Yaitu sama-sama terlambat dicabut," ujarnya. Saya langsung tertawa.

Di saat yang lain pesawat yang akan ditumpangi Gus Dur ke Semarang batal berangkat. Padahal, dia sudah lama menunggu. Gus Dur biasa sekali antre tiket sendiri. Meski ada hambatan pada penglihatan, Gus Dur sudah sangat hafal liku-liku bandara. Saking seringnya bepergian. Saat itu di Jateng lagi getol-getolnya kuningisasi. Apa saja, mulai bangunan sampai pohon-pohon, dicat kuning atas instruksi Gubernur Jateng Suwardi. Maksudnya agar rakyat semakin mencintai Golkar. Maka, ketika para penumpang lain marah-marah, Gus Dur cuek saja. "Sampeyan tahu nggak mengapa pesawat ini batal berangkat ke Semarang?" tanyanya. Lalu, dia menjawab sendiri pertanyaannya: "Pilotnya takut, kalau-kalau begitu pesawatnya mendarat langsung dicat kuning," katanya. Humor ini kemudian menjadi sangat populer.

***
Begitulah. Hampir tidak pernah pertemuan saya dengan Gus Dur tanpa diselipi humor. Sasaran humornya bisa dirinya sendiri, bisa NU yang dia pimpin, bisa juga para kiai sendiri.

Pernah Gus Dur punya humor begini: seorang kiai datang mengeluh kepadanya karena satu di antara empat anaknya masuk Kristen. Sang kiai mengeluh, kurang berbuat apa sampai terjadi demikian. Padahal, dia tidak kurang-kurangnya berdoa kepada Tuhan agar tidak ada anaknya yang masuk Kristen. "Sampeyan jangan mengeluh kepada Tuhan. Nanti Tuhan akan bilang, saya saja punya anak satu-satunya masuk Kristen!"

***

Kita memang sedang melihat sosok presiden yang amat berbeda. Ketika dia salah ucap di depan DPR dengan mengatakan "tentang pembubaran DPR ... eh, Deppen dan Depsos..." dengan entengnya Gus Dur menertawakan dirinya sendiri sebagai penutup kesalahan ucap itu. "Yah, beginilah kalau presidennya batuk dan Wapresnya flu!"

Sama juga ketika dia tampil di forum internasional di Bali. Dengan entengnya, Gus Dur mengejek dirinya sendiri dengan bahasa Inggris yang sangat baik bagaimana sebuah negara yang presidennya buta dan Wapresnya bisu.

***
Dari semua tokoh yang berkomentar terhadap laku Gus Dur seperti itu, adik kandungnyalah yang bisa memberikan gambaran tepat. "Gus Dur itu seperti sopir yang kalau belok tidak memberi richting dan kalau ngerem selalu mendadak," ujar Salahuddin Wahid, sang adik.

Tapi, bisakah Gus Dur mengerem Aceh? Gus Dur tentu sudah mendengar Aceh itu ibarat kelapa. Seperti yang disampaikan seorang tokoh Aceh di TV. Rakyat adalah airnya, ulama adalah dagingnya, mahasiswa adalah batoknya, dan GAM adalah sabutnya.

Tokoh tersebut berpendapat ulamalah yang harus dijaga. Sebagai ulama, tentu Gus Dur lebih tahu bagaimana caranya. Gus Dur punya humor bagaimana harus merangkul ulama. Suatu saat rombongan ulama naik bus. Ada seorang ulama yang membuka jendela sehingga tangan si ulama keluar dari bus. Ini tentu bahaya dan melanggar peraturan "dilarang mengeluarkan anggota badan". "Jangan sekali-kali menegurnya dengan alasan membahayakan tangan si ulama," ujar Gus Dur. Lalu bagaimana? "Bilang saja begini: Mohon tangan Bapak jangan keluar dari jendela karena tiang-tiang listriknya nanti bisa bengkok!".

***

Lalu, bagaimana sebaiknya sikap DPR setelah dijadikan sasaran humor Gus Dur sebagai taman kanak-kanak itu? Sebaiknya dicuekin saja. Kalau DPR ribut terus bisa-bisa Gus Dur malah dapat bahan humor baru. Misalnya dengan mengatakan bahwa DPR ternyata malah seperti play group! Bahkan, tidak mustahil kalau Gus Dur justru berkata begini: Kok sampeyan yang tersinggung. Mestinya kan taman kanak-kanaknya!

Christmas Reflections


Now, this is the most melancholic period of the year. Ever since I entered NTU and knew about Christ better, the month of December got.. A certain special meaning. This Christmas is no exception, as it was very special as well.


I tried to reflect in my life what does Christmas means to me (For they say, Christmas isn't Christmas 'til it happen in your heart). I started from the first week of Advent as I went through the traditional meaning of each candles lit every week: Hope, Peace, Joy and Love. I got mixed feelings, and I even experienced serious struggles in between them. Why does the second week of Advent celebrate Peace when I have troubles running into my minds? Where does the hope that they say comes with Him when I felt hopeless in my struggles? I can see the Joy in the celebration of Christmas, but it's not always inside people's hearts. And don't let me begin on the love - we are incapable of it.

But as today's Christmas service went through the candle light prayers I remember my friend back on the time of my late first year or early second year said on a sharing that:

"When an object moves towards a light or a candle, its shadow will grow bigger"

Now that was what we might experience in our life. We felt that even though we tried to do His bidding we are unable to do so. We felt that even when we tried to do what He commands us to do towards our neighbor, they don't response back or neglect us (it hurts even more when the neighbor is a fellow believer). We felt that we are hopeless men walking in sorrowful path, with the burden of our sinful ways (that we still walk into after we accept Jesus) crippling our spine.

But it is not because we are getting worse, neither it is because God is bullying us. But it is because He shows us what we need to do and what we are lacking of. He shows us who we really are by shining His light into our deepest, darkest heart.

Now that should make us realize that, even in our best condition, we are still far from God's standard. That is why we are able to appreciate His sacrifice even more: that God came down to earth as a humbled man to die on the symbolism of curses and stain. He brings hope to our life: for without Him we have none. He brings peace to our life: for without Him all is lost. He brings joy to our life: for without Him there is no reason to be joyful. He introduced to us what is love: for He is love, and with His love we are freed.

So to close this reflections, I want to share a song I used in the Christmas service when I am leading it. It is called "Muliakanlah" in Indonesian (KJ100), but in the original version, it is called "Ere zij God".


As usual, click on this link if you're reading from Facebook.

Ere Zij God

Ere zij God, ere zij God!
In de hoge, in de hoge, in de hoge!
Vrede op aarde, vrede op aarde,
In de mensen een welbehagen.
Ere zij God in de hoge, ere zij God in de hoge!
Vrede op aarde, vrede op aarde,
Vrede op aarde, vrede op aarde!
In de mensen, in de mensen, een welbehagen!
In de mensen, een welbehagen, een welbehagen!
Ere zij God, ere zij God!
In de hoge, in de hoge, in de hoge!
Vrede op aarde, vrede op aarde,
In de mensen een welbehagen.
Amen, amen.

Muliakanlah

Muliakanlah, muliakanlah!
Tuhan Allah, Tuhan Allah, Maha Tinggi!
Damai sejaht'ra turun ke Bumi,
Bagi orang pengasihan-Nya.
Muliakanlah Tuhan Allah! Muliakanlah Tuhan Allah!
Damai sejaht'ra turun ke Bumi,
Damai sejaht'ra turun ke Bumi!
Bagi orang, bagi orang, pengasihan-Nya!
Bagi orang, pengasihan-Nya, pengasihan-Nya!
Muliakanlah, muliakanlah!
Tuhan Allah, Tuhan Allah, Maha Tinggi!
Damai sejaht'ra turun ke Bumi,
Bagi orang pengasihan-Nya.
Amin, amin.

Let there be Light in our hearts.

Oh and yea... Merry Christmas to all of you =)

Budi Soehardi

I never heard this name before, but it was brought out by Yos last night and I checked about him afterwards. He received CNN Tribute to Heroes 2009, an Indonesian (and if I'm not mistaken, a Jogjakartans). Budi Soehardi was a pilot for Singapore Airlines, but he spend most of his salary to run an orphanage of 40+ children in Timor.

It was magnificent story of a Christian.. (I heard from Yos that he went to GPO when he's in Singapore) A real salt and light to the world. He actually turn words into action and it was encouraging to have someone like him giving an example.

Made me wonders sometimes, what is or role in this world? Did I spend my money correctly?

God, please teach me to be a true salt and light..

Below is the video of the awards. Click on this link in case you're viewing on FB..

Let there be Light!


Visit this link for complete videos and information on his work.

For every little thing

I got this youtube video from my colleague. It was hilarious, while my brother and some of my friend call them 'lebay' ;)


The thing that come into my mind is that there are some things that we take for granted. We experienced miracles every day to the point of being ignorant about it. The air we breathe, the food that we eat, the body that we have, the workings of the earth, the movement of the solar system, the kindness of God's providence. It is all miracles that we overlooked and said that it was ordinary, simply because we always have them. But we forget that without God's providence, we will never be able to have them.

Let us not forget these 'little' miracle we have in our life, and thank the Lord, our God, for every little thing we have in our life.

Let there be light!

Now on Windows 7

Last week, since I got a lot of free time to spend, I decided to overhaul my PC. I have planned to do it from 4-5 months ago as the Windows 7 only released on November.

The best part of this is: I got the Ultimate Edition for S$ 0.00 \(^^)/. Thanks to my cousin =D. He got technician license and I got one from him hehehe... Special thanks for ko Robert ;)

Now, the hard part comes later. When I tried to install the new OS, I found that my Desktop overheated pretty fast. Then it won't restart properly-- always got a blue screen every time i do so, and the DVD Drive was looking like a snail smashed by a car. I actually spend 3 days to figure out what's wrong (after patching drivers, BIOS and the keyboard drama)-- my power supply broke. Great. I knew it has been starting to get spoiled since last year, but I never thought that it was THAT broke. So I need to spend some of my money which I saved a new Power Supply-- and it really does its magic =D. Special thanks to the guys at www.dslreports.com, Topaz and Adrian for helping me out on solving this one.

So.. I got the OS free but need to pay for PSU, even though I still got some $ saved, but it still a bit sad. ---but wait--- when I checked the receipt of my old PSU i found that it's on 2 years warranty. The expiry date: 13 Dec 2009. Next Saturday. Muahahahahahahaha... I directly went to Funan to claim =P. So I guess, I can salvage some money by selling the repaired unit. All went nice and well I guess =D

If you do got some money to spend on OS or looking for new Desktop/Notebook, I really suggest you upgrade to W7 (that is, if you're not going for Mac). It's fast and responsive, better than Vista but as light as XP. ^^~

Now, I know that this post may sound a little bit geeky, but I really had a nice experience tinkering my PC for the first time =). Now I know a little bit more about it, and I guess it's learning by doing. I promise you that the next posting will go back to my usual topic. hehe. Until then, I just want to say, Have a blessed advent weeks to all of us! =)

God Bless!

Uncle-In-Waiting

I didn't plan to blog before the issues with my PC are resolved, but there is a big news coming out and I couldn't resist not sharing here hahaha...

It really made my day ;)


...

now back to my dying Power Supply.. gosh...

Forewords

There was a time when I lost my desire to write and to share. There was a time when I didn't see the point of doing a blog to express my thought. I am who I am though, inconsistent as I am in doing this blog, but I do want to share and I do long to write. Today I'm giving it another go. Fingers crossed. But I still wish that "Let there be light" is the message that I convey.
  • January 1st 2012, Kristo